Pejuang pemula.

Kelas pemula jadi incaran event lokalan alias tarkam. Namun regulasi dan pelaksanaan harusnya mendukung pemula dan tim privateer agar bisa ikut bertanding. Gambaran itu bisa dilihat di LA Lights Road Race seri 3 region 2 yang dihelat di Sirkuit Kantor Pemda Sumber, Kabupaten Cirebon. Tepatnya Minggu (9/5) lalu. “Semakin ramai peserta. Jumlah pembalap yang hadir mencapai 287 starter. Banyaknya peserta terlihat pada kelas pemula,” bukan Handoko Halim dari Montezt Sport Club (MSC) yang banyak senyum. Pembalap pemula yang terjun pada event kali ini tentu punya alasan tersendiri. Selain hadiah besar yang diberikan MSC untuk tiap seri, turun di kelas pemula juga tidak perlu banyak mengeluarkan biaya. Termasuk, pemula juga potensial buat pasar komponen. “Jumlahnya banyak dari pada seeded,” bilang Felix Ardianto yang setia datang di event MSC. Maklum, Takasago dan SSS ikut terlibat di event ini. Felix buka stan juga di sana. Horeee...! Namun, kelas matik yang gede hadiahnya dianggap tidak membela pemula. Hanya dibuka dua kelas. Pertama, kelas open 130 cc dengan spek mesin standar pemula. Jelas menguntungkan pembalap seeded. Meski spek mesin standar abis sesuai buku kuning dan dianggap murah meriah, tetap saja pemula KO. Lihat saja hasil lombanya. Juara 1 sampai 3 didominasi para seeded. Harusnya antara seeded dan pemula dipisahkan. “Pemula menggunakan spek standar dan seeded spek tune-up 130 cc seperti di buku kuning,” usul Andry Dry seeded namun tetap bela pemula. Termasuk kelas 150 yang hadiahnya motor. Juga kurang membela pemula. Hanya dibuka kelas open 150 cc dengan spek motor open. Pemula dijamin mati ikut kelas ini. Tidak bisa melawan seeded. Lihat saja hasil lombanya. Namun bukan berarti Handoko kurang care pemula. “Pemula saya wadahi di kelas MP3 sampai MP6. Hadiahnya tetap memperebutkan motor.” Bagi pemula yang ikut seri akan dapat poin dari kelas MP3 dan MP4. Dijumlah dan yang paling besar diganjar sepeda motor.