Halaman

Selasa, 08 Juni 2010

Bina pemula & pelajar..


460501.jpgEnggak akan hadir pembalap profesional yang diperhitungkan, kalau enggak ada program pembinaan rider pemula. Daerah yang lalai membina pemula, siap-siap kehilangan generasi pembalap profesional.

Itu target utama digelarnya BeAT Your Limit-IMI Sumut Matic Race (BYL-ISMR) 2010, Medan, Sumatera Uatara. Ini event khusus balap skubek dan sudah seri ke-2, Bro! Diadakan Ahad (16/5) di sirkuit Cemara Asri, Medan, Sumut, semuanya pemula.

Skubek segala merek diadu di lintasan 700 meter dengan 200 starter. Jumlah itu, bukti pemula di Sumut enggak kering. “Pembalap seeded dibantu kalau mau balapan nasional. Tapi pembinaannya di tim masing-masing. Pemula langsung dibina. Makanya, balapan di Sumut lebih memilih kelas pemula untuk dibesarkan,” ujar Musa Rajeck Shah yang akrab disapa Ijeck, Ketua Umum Pengprov IMI Sumut.

Pemula di BYL-ISMR juga ditambah dengan kelas pelajar. Kelas ini mengangkat potensi pelajar yang minat sama kompetisi. “Sebagai sponsor, produk yang kita tawarkan dekat dengan kalangan pelajar,” ujar Gunarko Hartoyo, Promotion Sub. Dept. Head CV. Indako Trading Co, jaringan utama Honda di Sumut.460602.jpg

Terobosan yang boleh ditiru. Pembalap pemula dan pelajar diberi tempat. Apalagi, pilihan sirkuit yang sangat teknis memberikan tantangan. “Enggak bisa salah sedikit. Harus pandai mainkan gas,” beber Tommy, pemula dari tim Popeye Tom’s LP31 KNPI Medan.

Fokus di kelas pemula dan pelajar bikin ingat Jogja. Jogja sempat setia mengembangkan dua kelas ini sampai akhirnya lahir rider nasional dari Hendriansyah sampai Doni Tata Pradita. Artinya, bibit lokal akan jadi kunci masa depan rider andal untuk tingkat nasional.

Medan punya fasilitas sirkuit Cemara Asri, seperti Jogja yang punya lahan parkir di Mandala Krida. "Makanya saya ikut dan bawa tim dari Jakarta. Saya mau daerah saya berkembang dengan pembinaan pembalap muda," ujar Aldy Bosar, pemilik tim Dumasari Kawahara SMS, Padangsidimpuan, Tapanuli Selatan yang memang orang Tapanuli. Halak kita domu!

Sumut sempat lahir pemula-pemula yang potensial. Firman Farera dan Reza Pahlevi naik seeded di usia 17 tahun. Firman sempat mencicipi terbaik kedua Asian Road Racing Championship 2004 dan Reza pernah juara region 3 tahun lalu. Keduanya pun saat ini terhitung pembalap nasional luar Jawa yang punya prestasi lumayan.

"Itu yang kita mau. Regenerasi lebih cepat tumbuh. Makanya, kuatkan pembinaan lokal terlebih dahulu, supaya di tingkat nasional bisa bicara banyak," tutup Afri Tanjung, Kasie Roda Dua On Road Pengda IMI Sumut.

Bicara banyak asal bukan banyak cakap! Horas!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar