Halaman

Selasa, 19 Januari 2010

Saham Grup Astra Ikut Terguncang



JAKARTA - Pergerakan saham grup Astra diprediksi akan mengalami koreksi hari ini, pemicunya adalah kabar meninggalnya Presiden Direktur PT Astra International Tbk (ASII) Michael D Ruslim pagi tadi. Tak ayal, sejumlah investor berbondong di pasar modal melakukan aksi ambil untung (profit taking) saham perusahaan kelas kakap ini.

"Pengaruhnya ada, tapi tidak terlalu besar. Secara fundamendal saham grup Astra sudah baik, jika terkoreksi menurut saya wajar dan akan dimanfaatkan oleh investor untuk profit taking," ujar research analis Bhakti Securities, saat berbincang di Jakarta, Rabu (20/1/2010).

Terpantau, hingga pukul 10.30 WIB, harga saham grup Astra cenderung merosot, seperti saham PT Astra International Tbk (ASII) melemah Rp300 atau setara 0,83 persen ke posisi Rp35.950 per lembar. Selain itu, saham PT United Tractors Tbk (UNTR) ikut terkoreksi Rp200 atau setara 1,07 persen menjadi Rp18.500 per lembarnya dan saham PT Astra Autopart Tbk (AUTO) bergerak stagnan di level Rp6.850. Sedangkan, saham PT Astra Agro Lestari Tbk (ASII) berhasil menguat Rp150 atau 0,61 persen menjadi Rp24.800 per lembarnya.

Dijelaskannya, sosok Michael dinilai telah meletakkan pondasi kepemimpinan yang kuat di Astra. Kondisi itu yang diperkirakan tidak membuat khawatir di sisi internal perusahaan untuk meneruskan kinerja yang sudah baik. "Pak Ruslim telah meninggalkan 'kaki-kaki' yang kuat di Astra. Jadi, untuk perusahaan sekelas Astra, kinerja tidak akan terganggu," ujarnya.

Menurut dia, selama kepemimpinan almarhum, sistem pengelolaan perusahaan di Astra telah berjalan baik. Hal itu juga ditunjukkan dengan pencapaian kinerja penjualan automotif yang cukup bagus. "Ini sisi positifnya, sistem yang sudah berjalan di Astra tidak akan berubah," ujarnya.

Dia meyakini, siapa pun pengganti almarhum nantinya, perusahaan sebesar Astra sudah pasti akan memutuskan dengan sangat hati-hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar