Halaman

Minggu, 14 November 2010

Transaksi Mobile Wallet Masih Dinilai Aman





Detik.com Jakarta - Walaupun untuk transaksi mobile wallet T-Cash, Telkomsel menggunakan jaringan yang sama dengan voice dan SMS. Namun transaksi tersebut masih dijamin aman, dikarenakan utilisasi jaringan yang Telkomsel diklaim masih lowong.

"Rata-rata utilisasi network kita antara 40 hingga 90 persen. Ini masih bisa dan cukup untuk transaksi," ungkap VP T-Cash Management Telkomsel Bambang Supriogo kepada detikINET di Bandung.

Disinggung mengenai tingkat kegagalan transaksi, Bambang mengaku tidak ada data pasti berapa banyak. Namun secara presentasi, kata dia jumlahnya hanya di bawah 5%. Kegagalan tersebut lebih didasari pada faktor kualitas sinyal.

"Pastinya saya kurang tahu. Tapi kalau presentasi itu di bawah lima persen. Biasanya karena sinyal. Karena tempat layanan tersebut biasanya di dalam gedung," demikian paparnya.

Menyikapi hal tersebut, GM Costumer and Sales Telkomsel Jabar Erick Noviantoro mengaku telah menambahkan infrastruktur untuk memperkuat jaringan di dalam gedung yang berada di wilayahnya.

"Untuk di dalam gedung kita akan investasi indoor coverage. Disamping kita juga terus meningkatkan kualitas jaringan kita tentunya," ujarnya.

Erick pun bilang Telkomsel akan menambah lokal merchant. Saat ini di Jabar baru ada 69 tempat layanan T-Cash. Karena untuk penambahan lokasi layanan T-Cash tersebut berdasarkan inisiatif regional.

"Tergantung dari agresivitas masing-masing regional. Pertumbuhannya akan lebih kencang di regional ketimbang nasional," ungkapnya lebih lanjut.

T-Cash merupakan layanan mobile wallet yang memungkinkan ponsel pelanggan memiliki fungsi perbankan. Dengan menggunakan T-Cash, pelanggan dapat melakukan pembelian barang seperti pulsa isi ulang, token PLN prabayar, serta produk di merchant T-Cash.

"Pastinya bisa untuk pembayaran tagihan semisal kartu Halo, isi pulsa serta serta pengiriman uang dan pengambilan tunai. Dan kita sudah mendapatkan izin dari BI. Prosesnya kita ikuti aturan dari BI (Bank Indonesia)," pungkas Bambang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar